TEMPO.CO, Las Vegas - Flyod Mayweather Jr lebih pintar dan lebih cepat dari Manny Pacquiao. Tapi, pertarungan cukup membosankan dan tidak seperti yang diduga. Mayweather seperti hanya berputar-putar di atas ring dan Pacquiao tak seperti biasanya, bergerak lamban dalam memburu dan merangsek lawan.
Pukulan Mayweather mendarat telak sebanyak 34 persen. Pacquiao hanya 19 persen. Petinju dari Amerika Serikat itu pun memenangi pertarungan tinju yang disebut-sebut paling di tunggu-tunggu sejak pertarungan Muhammad Ali melawan Joe Frazier di Zaire pada periode 1970-an itu. Mayweather-Pac-Man di kelas welter dalam perebutan penyatur gelar juara dunia di tiga badan tinju dunia yang berbeda. Adapun Ali-Frazier di kelas berat saat badan tinju dunia hanya ada satu.
Di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, siang ini, Minggu 3 Mei 2015 waktu Indonesia, Mayweather mencatat rekor tak terkalahkan sepanjang kariernya dan meraih kemenangan paling bergengsi di tinju dunia saat ini dengan mengalahkan Pacquiao dari Filipina, satu-satunya petinju yang pernah memenangi gelar juara dunia di delapan kelas yang berbeda.
Dari ring setelah menaklukkan Pac-Man, yang sudah jadi anggota Kongres Filipina dan sebentar lagi berhasrat mencalonkan diri sebagai kandidat presiden di negaranya, Mayweather Jr bilang: “Aku ingin berterima kasih kepada Tuhan untuk kemenangan ini. Aku ingin berterima kasih kepada semua pendukungku yang datang di sini dan di seluruh dunia. Ia (Pacquiao) seorang petarung dari neraka. Sekarang, saya bisa melihat mengapa ia adalah salah satu dari orang-orang di puncak dari olahraga tinju.”
Mayweather mengatakan tahu Pac-Man-–julukan Pacquiao--akan terus berusaha menekannya. “Ia (Pac-Man) mencari momen-momen dalam pertarungan. Tapi, saya terus bisa membuatnya berada di luar (jangkauan pukulan Pac-Man). Saya seorang petarung yang cerdas. Saya membuatnya tak bertinju. Dengan apa yang saya lakukan malam ini (Sabtu 2 Mei 2015 waktu Amerika), saya benar-benar puas,” kata Mayweather Jr.
Selain itu, Mayweather Jr sudah mengantisipasi dengan cermat bahwa Pac-Man adalah petarung yang tangguh. “Ayahku (yang juga pelatih Mayweather Jr) menghendaki untuk bergerak lebih banyak. Tapi, aku mengulur waktu dan memandang Mannny sangat dekat.”